Alat Penguji dan Pengukur

Alat Penguji dan Pengukur
Digital Meter Indonesia
www.indo-digital.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe.
Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam).

Inilah cara-cara yang di lakukan dalam menanam kedelai, di antaranya :

1.  Penyiapan lahan
  • Mengingat lahan  yang digunakan  bekas  pertanaman padi, maka tanah disiapkan Tanpa Olah Tanah (TOT).
  • Pembuatan saluran drainase dengan kedalaman 25-30 cm dan lebar 30 cm.
2.  Penggunaan VUB Kedelai
Varietas Unggul Baru yang digunakan yaitu:  Anjasmoro, Argomulyo, Burangrang, Sinabung, dan Grobogan.
3.  Penanaman
  • Benih ditanam dengan cara tugal pada kedalaman 2-3 cm.
  • Jarak tanam 40 x 15 cm, 2 - 3 biji/lubang tanam.
4.  Pemupukan
  • Dosis yang digunakan  adalah  urea= 50  kg/ha,  SP-36  =75kg/ha, KCL=100 kg/ha, yang diberikan seluruhnya pada saat tanam.
5.  Penggunaan mulsa jerami
  • Penggunaan  mulsa jerami untuk menekan frekuensi penyiangan dan menekan serangan lalat bibit.
  • Jerami padi dihamparkan merata dengan ketebalan 10 cm.
6.  Penyiangan
  • Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada   umur 20 hari dan pada umur 45 hari setelah tanam.
7.  Pengairan 
  • Pengairan dilakukan pada awal pertumbuhan vegetatif  (umur  15-21 hst),  saat berbunga  (umur  25-35 hst), dan pada saat pengisian polong  (umur 55-70 hst), pengairan dilakukan apabila curah hujan tidak mencukupi.
8.  Pengendalian hama/penyakit
  • Pengendalian hama dan penyakit menggunakan prinsip Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Terpadu.
9.  Panen dan pasca panen
Panen dilakukan pada saat biji mencapai fase masak atau yang ditandai dengan 95 % polong telah berwarna coklat atau kehitaman dan sebagian besar daun pada tanaman sudah rontok.
  • Panen dilakukan dengan memotong pangkal batang.
  • Brangkasan kedelai hasil panen langsung dihamparkan dibawah sinar matahari dengan  kedalaman 25 cm selama 2-3 hari (tergantung cuaca). Pengeringan dilakukan hingga kadar air kedelai mencapai 14 %.
  • Brangkasan kedelai yang telah kering (kadar air 14 %) secepatnya dirontokkan.
  • Pembersihan dengan menggunakan tampi.
Hasil Panen
   Adapun hasil dari Gelar Teknologi Budidaya Kedelai ini dengan menggunakan 5 Varietas  berturut-turut adalah sbb: Anjasmoro 2,24 t/ha, Argomulyo 2,13 t/ha, Burangrang 1,94 t/ha, Sinabung 1,89 t/ha, dan Grobogan 1,73 t/h. Sementara di tingkat petani dengan menggunakan Varietas Wilis 1,12 t/ha.

Sumber : ntb.litbang.deptan.go.id/ind/infotek/kvub.pdf

Posting Komentar